[Resensi] Film Mendidik "Petualangan Sherina"


Resensi Film Mendidik
              Petualangan Sherina


Ria Vinola Widia Wati
XII AK-4

Jenis Film                       :         Drama Musikal
Sutradara                        :         Riri Riza

Penulis                             :         Jujur Prananto, Mira Lesmana
Produksi                          :         Miles Productions & Mediatama Inisiatif Film
Produser                          :         Mira Lesmana
Musik oleh                       :         Elfa Secioria
Penyunting                       :         Sentot Sahid
Durasi                             :         123 Menit
Format Tayang / Rasio  :      35mm / 1:1.85
Genre                              :         Drama
Terbit                            :         2000
Bahasa                            :         Indonesia
Judul Internasional          :         Sherina's Adventure
Pemeran                           :        Sherina Munaf, Derby Romero, Dewi Hughes, Djaduk Ferianto, Butet Kertaradjasa, Henidar Amroe, Ratna Riantiarno, Didi Petet, Mathias Muchus, Ucy Nurul.
Klasifikasi                       :         SU
          
Karakter – Karakter di Film Petualangan Sherina Berdasarkan Teori Kepribadian

Sherina
Kepribadian : Koleris Melankolis

Sherina digambarkan sebagai gadis cilik yang cerdas, enerjik, dan senang menyanyi. Selain itu, Sherina juga merupakan seorang anak yang memiliki rasa keingintahuan yang besar. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya frekuensi ia bertanya tentang sesuatu hal yang tidak ia pahami kepada orang yang ia anggap lebih mengerti. Selain itu, sifatnya yang ramah, humoris dan supel membuatnya gampang menyesuaikan diri dan memperoleh teman – teman baru.


Dalam film ini, Sadam menantangnya untuk pergi ke Peneropongan Bintang Bosscha dan Sherina menyanggupi tantangan tersebut dengan menyiapkan perlengkapan yang diperlukan dan membawa serta alat – alat kemping yang dirasanya suatu saat akan berguna apabila ada hal lain yang terjadi di perjalanan. Ini menunjukkan bahwa Sherina memiliki sifat antisipasi, mandiri, penuh pemikiran yang rinci, dan selalu memperhatikan hal – hal kecil.

Ketika penculikan terjadi, Sherina selalu bergerak cepat dalam situasi apapun, tidak patah semangat dalam berusaha menyelamatkan diri dan temannya, berani menghadapi sang penculik, waspada pada keadaan darurat, dan cerdik dalam menyusun strategi untuk membebaskan dirinya dan Sadam dari komplotan penculik. Sherina tetap memiliki rasa kesetiakawanan yang tinggi dengan mau berbaik hati dan menolong Sadam ketika penyakit asmanya kambuh meskipun Sadam selalu menjadikan dirinya sebagai sasaran kejahilan di sekolah. Jiwa kepemimpinannya yang baik dan dinamis dapat dilihat dari aksinya dalam menggalang teman – teman barunya agar berani dalam melawan kejahilan Sadam dan ketika membentuk hubungan kerjasama yang baik antara dirinya dengan Sadam untuk melarikan diri dari kawanan orang yang menculiknya.


Sadam
Kepribadian : Koleris Phlegmatis

Banyak sifat – sifat Sadam yang sangat berbeda antara di rumah dan di sekolahnya. Di sekolah, Sadam berperan sabagai anak nakal yang selalu menjahili dan mengganggu teman – temannya yang lebih lemah. Ia juga merupakan pemimpin dari “bandit kelas” yang beranggotakan tiga orang dan selalu menganggap dirinya kuat dan benar. Karena sifatnya ini, ia menjadi disegani oleh semua temannya dan hal ini membuatnya semakin sering bertingkah jahil.

Saat kembali ke rumah, Sadam berganti peran menjadi anak manja dan keras kepala. Kebetulan dirinya adalah anak laki – laki bungsu satu – satunya yang sangat disayangi kedua orangtuanya. Hal ini membuatnya bersifat kekanak – kanakan dan memiliki kemauan yang tegas untuk selalu memaksakan kehendaknya agar keinginannya selalu terpenuhi

Namun, terlepas dari sifat – sifat negatifnya tersebut, Sadam juga memiliki sifat pengamat yang senang mengamati sesuatu. Sadam sering mengamati bintang – bintang di langit. Bahkan dia tahu dengan jelas perbedaan antara planet dan bintang. Dia juga mengetahui mana yang merupakan planet Venus dan mana yang merupakan planet Merkurius. Nama – nama bintang seperti Canopus, Capella, dan Vega pun dia ketahui dengan jelas. Sadam juga sebenarnya merupakan orang yang menyenangkan dan mudah minta maaf pada hal – hal salah yang disadarinya.

Kertarajasa
Kepribadian : Koleris

Kertarajasa adalah seorang pengusaha licik yang ingin menguasai areal perkebunan Pak Ardiwilaga untuk dijadikan sebagai proyek real-estate yang diimpikannya. Karakternya keras, tegas, jahat, egois, bersenang- senang di atas penderitaan orang lain, dan selalu ingin mewujudkan keinginannya dengan menghalalkan segala cara. Selain itu, dia juga tidak suka dengan orang yang memiliki pendapat berbeda dengannya. Tampaknya dia tidak butuh teman karena hari – harinya hanya diisi dengan menyusun rencana dan meminum kopi jahe. Dia juga merupakan tipe orang yang berorientasi pada target dan tujuan.

Ibu Darmawan
Kepribadian : Melankolis

Figur seorang ibu yang baik menjadi gambaran dari karakter tokoh Ibu Darmawan. Ibu Darmawan adalah ibunya Sherina. Dia merupakan sosok ibu yang sabar dan bijaksana dalam menghadapi sifat anaknya yang keras. Ibu Darmawan selalu menjadi tempat Sherina dalam berdiskusi dan mencurahkan isi hatinya. Ketika Sherina menceritakan tentang nakalnya Sadam di sekolah, dia melihat permasalahan tersebut secara keseluruhan dan memberikan penilaian yang objektif dengan mengatakan bahwa kenakalan bukanlah bawaan lahir dan kita justru harus menjadikan anak yang nakal sebagai teman.

Pak Darmawan
Kepribadian : Sanguin Phlegmatis

Pak Darmawan merupakan sosok seorang pemimpin rumah tangga yang baik, menyenangkan, tidak mudah marah, sabar, dan demokratis. Sebagai kepala rumah tangga, tentunya dia berhak memberikan keputusan. Namun sebelumnya dia selalu mendiskusikannya dahulu dengan anak dan istrinya agar tidak terjadi kesalahpahaman yang mungkin akan terjadi di masa depan.
Pak Darmawan orangnya santai, tidak tergesa – gesa, dan selalu memikirkan tindakan yang akan dilakukannya secara matang. Ia merupakan konseptor yang memiliki daya analisis yang baik dalam menjalani pekerjannya.

Ayah Sherina ini adalah seorang agronom lulusan IPB yang diterima bekerja di pekerbunan sayur milik Pak Ardiwilga di Lembang. Pak Darmawan selalu bekerja secara kreatif, teliti, dan inovatif. Ia selalu cermat dan teliti dalam menjalani pekerjaannya sehingga ketika dirinya mendapati beberapa kejanggalan yang ada di pekerbunan itu, Ia dapat melaporkannya secara rinci kepada Pak Ardiwilaga.

Pak Ardiwilaga
Kepribadian : Phlegmatis

Pak Ardiwilaga adalah ayah Sadam. Ia adalah pemilik perkebunan sayur di Lembang yang mempekerjakan Pak Darmawan. Meskipun tegas, Pak Ardiwilaga merupakan orang baik yang selalu bersikap terbuka terhadap siapapun. Dia memiliki rasa simpati dan kekeluargaan yang tinggi, baik kepada keluarga dan rekan – rekannya, maupun kepada para pegawainya. Pak Ardiwilaga juga adalah seorang yang dermawan yang memberikan pekerjaan kepada orang kampung sekitar untuk bekerja di perkebunannya. Meskipun menjadi juragan, dia selalu rendah hati.

Dalam menghadapi kasus penculikan anaknya, Pak Ardiwilaga tetap bersikap tenang sambil berpikir mencari solusi terbaik. Dia tidak bertindak terburu – buru untuk mencari uang tebusan sebesar tiga milyar rupiah. Dia malah berpikir untuk menghubungi polisi agar kasus ini dapat segera terungkap dan terselesaikan dengan baik.

Ibu Ardiwilaga

Kepribadian : Melankolis

Naluri keibuan yang dimilikinya membuat Ibu Ardiwilaga selalu merasa waswas atas keselamatan putra bungsunya, Sadam. Saking sayangnya kepada Sadam, ia menjadi sosok ibu yang kelewat perhatian atau overprotektif. Kemanapun Sadam pergi, Ibu Ardiwilaga selalu menyuruh kedua pembantunya, Pak Endang dan Bi Iyah, untuk menyiapkan segala keperluan Sadam dan menemaninya. Hal ini dilakukan karena Ibu Ardiwilaga merasa cemas atas keselamatan Sadam dan takut apabila asma Sadam kambuh.

Ibu Ardiwilaga adalah orang yang perasa. Saking perasanya, ia suka membayangkan kemungkinan terburuk yang akan dialami anaknya dalam penculikan. Hal ini membuatnya tergesa – gesa dalam mengambil keputusan. Dia juga merupakan sosok yang selalu positive feeling terhadap semua orang sampai – sampai ia tidak menangkap gelagat mencurigakan dari Natasha yang ingin membeli areal perkebunannya.


Natasha
Kepribadian : Phlegmatis

Natasha adalah tunangan Kertarajasa. Dialah yang membantu Kertarajasa agar proyek real-estatenya terealisasikan dengan cara berpura – pura sebagai orang yang akan membeli perkebunan Ardiwilaga.

Walaupun licik dan memiliki niat yang jahat, dalam kehidupan sehari – hari, tingkahnya anggun, bersahaja, dan damai. Tutur kata yang diucapkannya selalu tertata. Sebagai teman, dia tampak menyenangkan dan baik hati. Dia juga selalu tersenyum dan tenang. Karena sikapnya ini, akal bulus Natasha tidak diketahui oleh siapapun sehingga ia dianggap sebagai penengah masalah oleh Ibu Ardiwilaga
                                                                    
                                                                                                                                             
Resensi
Sherina adalah seorang gadis cilik yang cerdas, enerjik, berani, dan senang menyanyi. Dia selalu berusaha dalam mencapai keinginannya. Cerita film Petualangan Sherina ini diawali dengan adegan Sherina memanjat pohon untuk memberikan makan kepada anak burung yang ada di cabang pohon tersebut. Kemudian Sherina turun dan berceria bersama teman – teman yang menunggunya di bawah. Mereka benyanyi dan bergembira dalam perjalanan pulang sekolah. Di tengah jalan, mereka berpisah dan segera pulang ke rumah masing – masing.

Sesampainya di rumah, Sherina diberitahu bahwa akan ada kabar bagus dari ayah. Ternyata kabar tersebut adalah tentang diterimanya Pak Darmawan, ayah Sherina, di perkebunan sayur di Bandung Utara yang mengharuskan mereka sekeluarga pindah ke Bandung dan membuat Sherina harus rela meninggalkan teman – temannya.

Selama perjalanan dari Jakarta ke Bandung, ia selalu cemberut. Meskipun sempat tersenyum dan terpana melihat pemandangan di kanan dan kirinya, ia kembali menekuk wajah karena masih memiliki rasa berat meninggalkan Jakarta.

Cerita pun beralih ke seting sekolah baru Sherina. Disini digambarkan bahwa Sadam bersama kedua anteknya, Dudung dan Ican, menjahili Fariz dengan menempatkannya di atas lemari buku sampai bel masuk berbunyi dan datangnya Bu Guru. Bu Guru menyuruh Ican membantu Fariz turun dan bilang pada para siswa bahwa akan ada murid baru dari Jakarta. Ibu Guru pun menyilahkan Sherina masuk dan memperkenalkan diri. Saat itu, Sadam menjahilinya dengan memanggilnya “Monyet”.







Ketika istirahat, Sherina menanyakan kepada teman – temannya mengapa mereka tidak berani melawan Sadam. Mereka pun menjawabnya dengan mengatakan bahwa Sadam anaknya kasar sehingga tidak ada satu pun anak yang berani melawannya walaupun geng Sadam selalu menjahili mereka. Mendengar hal ini, Sherina menggalang teman – teman barunya itu untuk melawan Sadam. Sherina menantang Sadam meminta maaf karena mengatainya “Monyet”. Sadam tidak mau melakukan hal tersebut. Mereka pun saling meledek di tengah lapangan melalui nyanyian musikan sebuah lagu.

          Malamnya, Sherina curhat tentang Sadam kepada ibunya. Sherina menanyakan apakah kenakalan itu merupakan bawaan dari kecil. Kemudian ibunya menjawab dengan bijak bahwa setiap bayi yang dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan suci sehingga kenakalan bukanlah bawaan lahir. Kenakaln terjadi karena pengaruh lingkungan yang menyertainya. Untuk mengetahui alasan mengapa Sadam nakalnya bisa keterlaluan seperti itu, kita bukannya menjauhi, melainkan malah harus menjadikan anak yang nakal sebagai teman.

Esok harinya, Sherina kembai dijahili dengan Sadam yang menempelkan permen karet di kursi Sherina. Rok pramukanya menjadi lengket. Sherina pun kesal. Di saat yang sama, Ibu Guru mengumumkan bahwa akan ada libur selama tiga hari berturut – turut dan mewajibkan para siswanya untuk membuat karangan tentang pengalaman menarik selam liburan tersebut.

Ketika Sherina pulang sekolah, Pak Darmawan memberitahukan padanya bahwa untuk mengisi liburan, mereka diundang Pak Ardiwilaga untuk menginap di rumahnya. Mereka pun segera bergegas. Disana, setelah sempat melihat Natasha, mereka langsung bertemu keluarga Ardiwilaga dan akan berkenalan dengan anaknya yang dipanggil Yayang. Setelah dipanggil, ternyata Yayang adalah Sadam. Sherina pun tertawa melihat hal itu.

Di lain waktu, Sadam menantang Sherina untuk dulu – duluan sampai ke Peneropongan Bintang Bosscha. Sherina pun menyanggupinya. Besoknya, Sherina menyiapkan perlengkapan yang diperlukan dan membawa serta alat – alat kemping. Kebalikan dari Sherina, Sadam tidak membawa apa – apa kecuali botol air minum. Mereka pun melakukan perjalanan. Di tengah jalan, mereka terpisah. Sherina menyadarinya dan segera mencari Sadam. Tiba – tiba ia dikejutkan oleh hadirnya orang – orang yang ternyata menculik Sadam. Ia berhasil kabur dari kepungan para penculik tersebut. Namun, Sherina kembali lagi dan berusaha menolong Sadam dengan cara menyusup ke mobil dan rumah penculik tersebut. Di tengah malam, saat para penculik terlelap, ia berhasil membantu Sadam membebaskan diri. Mereka pun bersembunyi di Bosscha.

Di lain tempat, di sebuah gedung perkantoran megah di Jakarta, Natasha datang ke tempat Kertarajasa dan memberitahukan bahwa Ibu Ardiwilaga telah meneleponnya untuk menyetujui tawarannya untuk menjua perkebunan Ardiwilaga karena dia butuh uang tiga milyar untuk menebus Sadam yang sedang diculik. Kertarajasa pun senang karena merasa sebentar lagi perkebunan Ardiwilaga akan jatuh ke tangannya dan keinginannya untuk membuat proyek real-estate akan segera terlaksana.
Kembali ke Bosscha, esok paginya, Sherina kabur mencari pertolongan. Dia pergi sendiri karena Sadam tidak kuat berlari akibat asmanya kambuh. Sherina pulang ke rumah Pak Ardiwilaga dengan cara menumpang truk sayur. Di saat yang sama, Pak Ardiwilaga hampir saja menandatangani surat penjualan tanah perkebunan yang diajukan Natasha. Pak Ardiwilaga sempat ragu untuk menandatanganinya karena ia masih berat untuk melepaskan tanah yang sudah menjadi warisan turun – temurun dari keluarganya.

Sherina pun sampai di saat yang tepat. Ia datang tepat ketika Pak Ariwilaga akan menandatangani surat itu. Sherina datang sambil membawa bukti – bukti berupa surat perjanjian antara Natasha dan Kertarajasa yang diambilnya di rumah komplotan penculik Sadam. Pak Ardiwilaga marah. Natasha pun digelandang polisi. Polisi juga menangkap Kertarajasa yang sedang mengadakan konferensi pers di kantornya.

Kejadian ini membuat Sadam mau berdamai dengan Sherina dan meminta maaf atas perlakuannya yang suka jahil kepada teman – teman.

Alur cerita film Petualangan Sherina di atas dapat dianalisis berdasarkan konsep psikologi tentang manusia. Cerita ini memiliki konsepsi manusia dalam psikologi kognitif. Teori ini berkonsepsi bahwa manusia merupakan Homo Sapiens (Manusia berpikir). Terdapat contoh teori disonansi kognitif dari leon Festinger. Disonansi adalah ketidakcocokan antara dua kognisi yang menyebabkan orang berusaha mengurangi disonansi dengan berbagai cara dalam keadaan disonan. Teori ini menyatakan bahwa orang akan mencari informasi yang mengurangi disonansi dan menghindari informasi yang disonan oleh keyakinan yang bersangkutan.

Contoh teori ini terdapat pada scene yang menggambarkan keadaan setelah si penculik menelepon meminta tebusan untuk Sadam, Ibu Ardiwilaga memiliki kognisi “Saya harus lapor polisi untuk menyelesaikan kasus ini”, disonan dengan “Saya takut akan terjadi hal yang tidak diinginkan pada Sadam apabila penculik itu tahu saya lapor polisi”

Selain memiliki konsepsi manusia dalam psikologi kognitif, cerita ini juga mengandung konsepsi lain, yaitu konsepsi manusia dalam psikologi humanistik. Teori ini berkonsepsi bahwa manusia merupakan Homo Ludens (Manusia bermain).

Carl Rogers menyimpulkan konsepsi ini dalam lima poin yang diantaranya adalah :
“manusia berperilaku untuk mempertahankan, meningkatkan, dan mengaktualisasikan diri”.
Contoh simpulan ini dapat kita lihat di scene yang menggambarkan keberanian Sherina dalam menghadapi komplotan penculik seorang diri demi menyelamatkan diri dan Sadam yang sudah terlanjur disekap.

Selain itu, ada juga poin selanjutnya yang berkata :
“Individu bereaksi pada situasi sesuai dengan persepsi tentang dirinya dan dunianya – ia bereaksi pada ‘realitas’ seperti dipersepsikan olehnya dan dengan cara yang sesuai dengan konsep dirinya”.
Contoh dari simpulan ini dapat kita lihat pada scene ketika Sherina tidak terima dengan perlakuan Sadam yang senang mengganggu anak – anak yang lebih lemah. Menurutnya, kita itu hidup harus damai tanpa ada kejahatan yang bisa menyakiti satu sama lain. Sherina bereaksi sesuai dengan cara yang sesuai dengan konsep dirinya yaitu dengan cara menyanyi menumpahkan curahan hati yang dirasakannya. Konsep dirinya yang menjauhi perkataan kasar dalam pergaulan membuatnya memilih lirik lagu dan alunan musik sebagai caranya bereaksi pada realitas yang dihadapi.
Petualangan Sherina ialah album musik karya Sherina Munaf. Album ini dirilis pada tahun 2000 yang juga Album lagu tema film Petualangan Sherina.

Daftar lagu

  1. Anak Mami (Mommy's Boy)
  2. Bintang-bintang (Stars)
  3. Jagoan (Hero)
  4. Kertarejasa
  5. Lihatlah Lebih Dekat (Look Closer)
  6. Menikmati Hari (Enjoying The Day)
  7. Persahabatan (Friendship)
  8. Petualangan Sherina (Sherina's Adventure)

Opini

Film ini adalah sebuah tontonan yang mengingatkan kita pada Home Alone (1990). Kala anak kecil mempecundangi orang dewasa. Petualangan Sherina jadi film besar lantaran dianggap sebagai penanda kebangkitan perfilman nasional. Sebelum Petualangan Sherina, bioskop tanah air melulu diisi film esek-esek. Baru setelah film ini datang, orangtua mengantre mengajak anaknya ke bioskop. Petualangan Sherina bertahan di bioskop selama berminggu-minggu. Film karya Riri Riza ini mampu mengundang 1,6 juta penonton ke bioskop. Jika Petualangan Sherina bukan film menarik, penontonnya mungkin tak sebanyak itu. Pada kenyataannya, sebagai karya sinema Petualangan Sherina bukanlah film buruk. Riri mampu bercerita dengan lancar diselingi lagu-lagu Sherina  & ini film musikal.