Melangitkan KetetapanNya
Kesunyian tertampak
dari resapan hati yang ada, di setiap detik waktu terhanyut dengan prasangka
yang belum tentu benar adanya. Terpaku pada dinding harapan yang dibuat oleh
angannya sendiri. Angan tersebut menghantui menjelma menjadi sesuatu yang
diharapkan untuk terjadi. Engkaupun teralut dalam kisah tersebut, mengkhayalkan
sesuatu yang bukan ketentuan dari ridha Allah. Jari jemarinya tak henti menyatu
ke atas pada sujud malamnya, melangitkan nama yang sama, namun tak seperti itu
seharusnya. Kau tampak tegar, kau tersenyum ikhlas, namun kau penuh harap yang
semu.
Sadarilah Allah mungkin
tak suka melihatmu seperti ini, jadilah engkau perempuan tegar dengan ketetapan
Allah. Tak semestinya engkau melangitkan nama, namun pasrahkan sesuai dengan
keridhaanNya. Percayalah Allah menghendaki sesuatu yang lebih indah dari
semestinya yang kau harap. Jarijemari yang dilangitkan atas
keridhannya lebih dari sekedar rasa sayangNya kepada dirimu.
Tegarlah, sebab engkau
begitu berharga. Berharga untuk menitihkan air mata yang bukan menjadi
ketetapanmu.
Tegarlah, sebab engkau
sebagai perempuan terpilih. Terpilih untuk menjalani semuanya dengan
keikhlasan.
Tegarlah, sebab Allah
mempersiapkan dari apa yang kau harap, dengan dicintai Nya itu saja cukup bagi
diri ini.
0 comments:
Post a Comment