Melepaskan Berganti Dunia

Sejenak ku ingin meneguhkan rasa yang tersimpan di dalam hati.
Entah perangai apa membuat tasbih tak mengubah nama seseorang tersebut.
Sejauh terjatuh pun untuk bangkit, namun nyatanya terjatuh kembali pada kepingan hati yang tertuju.
Langkah ini mudah, namun sulit untuk dihentikan, karena harapan kosong tersebut.


Pemikiran ingin selalu pergi, namun angan selalu terbuai dan masih merasakan sakit.
Serpihan lama pun seakan tercabik oleh luka yang teramat dalam.
Oh Allah, diri ini menginginkan damai dengan semua perangai yang ada, termasuk dengan diri sendiri.
Mengapa harus ku memiliki rasa, namun pada akhirnya hanya terhempas oleh kepingan hati yang selama ini sudah jelas diri ini menunggu.

Mungkin memang tempatku hanya singgah, aku tak layak mendapatkannya.
Memang diriku siapa ? Hanya wanita yang penuh keburukan.
Allah.. Ku ingin bersanding dengan seseorang yang shalih senantiasa bersyukur dalam keadaan apapun, memanjangkan sabarnya, serta hati yang teramat perduli.
Sosok pemimpinku akankah dengan segera ya Allah?

Allah rupanya ku lebih memilih melepaskan semuanya hanya kepada Mu.
Maafkan diri ini yang selalu saja membuat Mu kecewa Allah.
Jika tidak di dunia fana ini, ku yakinkan Allah memberi yang terbaik kelak di sana.
Di tempat aku dan Engkau ya Allah bertemu. Aamiin.


1 comments: